TEMPO.CO, Jakarta - Lembaga pemeringkat Moody's kembali mempertahankan Sovereign Credit Rating Republik Indonesia pada peringkat Baa2, satu tingkat di atas investment grade, dengan outlook stabil pada 10 Februari 2022.
Menanggapi keputusan tersebut, Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menyatakan afirmasi rating Indonesia pada peringkat Baa2 dengan outlook stabil merupakan bentuk pengakuan positif dari Moody's sebagai salah satu lembaga pemeringkat utama dunia.
"Stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan Indonesia terjaga, sementara prospek ekonomi jangka menengah tetap kuat di tengah peningkatan ketidakpastian ekonomi global, yang didukung tingginya kredibilitas kebijakan dan efektivitas bauran kebijakan antara BI, pemerintah, dan otoritas lainnya," ujar Perry dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Jumat 11 Februari 2022.
Ke depan, BI akan terus mencermati perkembangan ekonomi global dan domestik, terus mengambil langkah-langkah kebijakan yang diperlukan untuk memastikan terjaganya stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan, serta terus melakukan sinergi dengan pemerintah untuk mempercepat proses pemulihan ekonomi nasional.
Moody's memandang keputusan pertahanan peringkat tersebut sejalan dengan hasil asesmen bahwa ketahanan ekonomi Indonesia serta efektivitas kebijakan moneter dan makroekonomi tetap terjaga, begitu pula dengan kebijakan reformasi struktural yang ditempuh oleh pemerintah yang diyakini akan mendukung peningkatan investasi dan menopang perbaikan daya saing ekspor.
Di sisi lain, reformasi perpajakan melalui penerbitan Undang-Undang Harmonisasi Peraturan Perpajakan (UU HPP) dan rencana normalisasi kebijakan fiskal diperkirakan dapat mendukung terjaganya beban utang pemerintah.